Saat hendak memiliki rumah pertama, ada dua pilihan yang bisa diambil: beli rumah jadi atau beli tanah lalu bangun sendiri. Pilihan pertama sepertinya yang paling populer karena gak ribet.
Tapi gak sedikit juga yang ambil pilihan kedua. Alasannya, sengaja mau cari yang ribet. Eh, gak ding. Yang bener, bisa lebih bebas berkreasi kalau bangun rumah sendiri.
Selain itu, bujet buat bangun rumah bisa diutak-atik atau disesuaikan dengan kemampuan finansial. Jadi, gak harus langsung sekali bangun jadi. Tapi bisa dicicil, diutamakan yang penting-penting dulu, misalnya kamar dan dapur. Taman atau kanopi bisa nyusul ketika finansial lebih memadai.
Membangun rumah sendiri memang lebih memberikan keuntungan. Tapi, ada sederet hal penting dalam membangun rumah. Berikut ini di antaranya:
1. Rencana keuangan
Ongkos bangun rumah bukan seratus-dua ratus ribu. Jadi, hal paling mendasar yang mesti diperhatikan adalah rencana keuangan.
Kalau gak matang mempersiapkan keuangan, taruhannya adalah rumah gak rampung dibangun. Bagian depan mungkin selesai, tapi kamar gak ada jendelanya. Atau pagar gak kebeli lantaran dana udah habis.
Lho, kalau gak ada rencana keuangan gimana bisa membangun rumah?
Siapkan sedikitnya dua rencana keuangan, ya. Sebab bukan gak mungkin rencana gak berjalan mulus. Soalnya harga material juga bisa naik turun kayak harga bensin dan tarif listrik.
Sebaiknya bikin bujet dari dana yang udah pasti ada. Misalnya perhitungan gaji per bulan. Bonus seyogianya gak dimasukkan ke rencana, sebab sifatnya gak tentu. Selain jumlahnya belum pasti, soal kepastian turun atau gak juga belum jelas. Iya kalau dikasih bonus, kalau dapatnya zonk?
2. Gambar denah
Denah menjadi dasar dalam membangun rumah. Kalau gak ada denah, gimana coba pekerjanya pas bangun rumah. Tahu-tahu toilet ditaruh di depan, ruang tamu di belakang. Atau ada sudut ruangan yang gak kepakai. Kan, sayang.
Di Internet, banyak tersedia contoh denah rumah yang mungkin bisa jadi inspirasi. Rubrik tanya-jawab properti di media-media juga ada yang khusus buat nanyain ide denah rumah yang sesuai dengan luas tanah dan kebutuhan ruangan.
Mau bikin denah atau desain pakai arsitek? Bisa. Tapi harga jelas lebih mahal
Luas tanah harus dipastikan, ya. Jangan hanya kira-kira sekian meter persegi. Dilihat itu sertifikat tanahnya. Sebab, luas tanah mempengaruhi jumlah ruangan yang bisa dibangun.
Kalau mau sewa jasa arsitek, itu lebih bagus lagi. Arsitek yang akan mengurusi segalanya. Tapi harus siap dulu duitnya.
3. Cari pekerja
Pekerja bangunan banyak tersedia. Tapi, kudu teliti untuk cari yang bener-bener profesional. Jangan sampai tukangnya nilep dana buat bangun rumah.
Mungkin bisa minta pendapat keluarga atau teman yang pernah punya pengalaman baik dengan tukang bangunan tertentu. Ada dua jenis pekerja bangunan, yaitu borongan dan harian.
Kalau borongan, bayarnya per proyek. Misalnya kita punya bujet Rp 200 juta. Nah, dikasih deh itu anggaran ke pekerja, dan mereka mesti menyelesaikan rumah dengan bujet segitu dan waktu yang sudah ditentukan, misalnya 3 bulan.
Mau borongan atau harian? Tentukan bujet dulu
Bisa juga kita bayar jasanya saja. Misalnya proyek harus selesai dalam 3 bulan dengan bayaran tukang Rp 5 juta per kepala. Nanti material rumah kita yang beli sesuai dengan kebutuhan bangunan.
Kalau harian, kita bayarnya per hari. Misalnya per hari tukangnya dibayar Rp 100 ribu. Biasanya itu belum termasuk uang makan dan minum plus rokok. Silakan pilih yang mana saja, yang penting kita mesti ikut ngawasi biar tukangnya gak main-main.
4. Cari material
Carilah material yang pas dengan kebutuhan dan tentunya keuangan. Kalau bujetnya hanya cukup buat beli batako, ya gak bijak kalau maksain beli batu bata. Kecuali memang ada rencana cari tambahan lewat kredit. Hanya, pastikan kredit itu bisa dilunasi, gak cuma asal kredit.
Kalau awam soal material, bisa konsultasi dengan kenalan yang tahu soal bahan bangunan mana yang terbaik. Kalau udah nemuin tukang, bisa juga diajak konsultasi.
Tapi jangan sampai hanya manggut-manggut nurutin maunya tukang. Yang punya rumah, siapa, hayo. Cek harga yang disodorkan tukang dengan harga di toko-toko biar gak ada mark-up alias penggelembungan anggaran.
Itulah 4 hal penting saat membangun rumah yang mesti dicermati. Setelah hal prinsip itu beres, baru deh kita mikir soal pernak-pernik di rumah. Misalnya mau pasang patung di halaman atau bikin air terjun, terserah.
Pemilihan material itu penting, yang penting kualitas tetap diperhatikan
Yang pasti, soal keuangan gak bisa lepas kalau berencana bangun rumah sendiri. Sebab bisa-bisa bujet membengkak di tengah jalan karena banyak faktor yang mempengaruhi, dari rencana gak matang sampai harga material naik melebihi perkiraan.
Ini tentunya beda kalau beli rumah jadi. Kasih duit, beres. Rumah bisa langsung ditempati. Tapi, kepuasan batin pastinya lebih maksimal kalau bisa bangun rumah sendiri sesuai dengan yang diinginkan.
0 komentar:
Posting Komentar